Senin, 30 November 2009

Contoh Naskah Rekaman Audio

NASKAH AUDIO


Musik : Down- up- down
Ann : Assalamualaikum wr, wb
Inilah siaran radio pendidikan Agama Islam yang dikembangkan dan dikelola oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siaran ini ditujukan kepada siswa MI di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Musik : Down- up
Ann : Selamat berjumpa kembali anak-anak MI kelas V.
Pada kesempatan kali ini kami hadir memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sub bidang studi FIKIH dengan materi pokok ”INFAK DAN SEDEKAH”.
Musik : Down- up
Ann : Setelah selesai mendengarkan program ini, kalian akan dapat :
a. Menjelaskan arti sedekah
b. Menjelaskan arti infak
c. Membedakan sedekah dan infak
d. Menjelaskan manfaat sedekah dan infak
e. Membiasakan sedekah dan infak
Baiklah, sekarang mari kita dengarkan dialog yang terjadi di kelas V antara seorang guru Pendidikan Agama Islam yang bernama Bu Iis dengan murid-muridnya.
Musik : Down- Up- Down
Narator : Pagi itu anak-anak kelas V sedang mengikuti pelajaran Fikih. Selagi mereka asyik mendengarkan penjelasan bu Iis, datanglah seorang murid kelas VI mengetuk pintu dengan membawa kardus bertuliskan kotak sedekah.
Musik : Down
” tok..tok..tok..!”
Bu Iis : “Yaa….silahkan masuk…”
Narator : Kemudian murid kelas VI tersebut masuk dan minta ijin kepada Bu Iis untuk menyampaikan sebuah pengumuman. Dan Bu Iis pun mengijinkan.
Nia :”Assalamu’alaikum, Teman-teman...dini hari tadi telah terjadi banjir bandang di kecamatan Panti, kabupaten Jember, Jawa Timur. 27 orang dinyatakan meninggal. Puluhan orang luka-luka. Sementara ratusan orang masih belum diketahui keberadaanya, untuk itu teman-teman diminta kerelaanya untuk membantu saudara-saudara kita tersebut semampu kita, dalam bentuk apa saja”.
Musik : Down- Up
Narator : Mendengar pengumuman tersebut, keceriaan anak-anak langsung hilang seketika dan timbul perasaan terharu di hati mereka masing-masing, hingga timbul rasa ingin membantu di hati mereka. Kemudian ketua kelas pun mengambil kotak sedekah tersebut dan berjalan mengelilingi teman-teman satu persatu.
Murid kelas V pun sebagian besar memberikan sebagian uang saku mereka untuk membantu korban bencana alam tersebut. Setelah selesai mengumpulkan sumbangan tersebut maka ketua kelas memberikan kembali kotak sedekah itu kepada Nia.
Musik : Down
Nia : ”Terimakasih teman-teman atas kepedulian kalian untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana banjir, semoga amal teman-teman diterima oleh Allah SWT. Amin. Wassalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh”.
Musik : Up- Down- Up
Narator : Kemudian Nia mengucapkan terima kasih kepada Bu Iis dan meninggalkan kelas.
Musik : Down
Ibu Iis : ”Anak-anak,......Apa yang telah kalian lakukan adalah salah satu contoh tentang amalan yang disebut dengan sedekah. Sedekah adalah memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain. Berbeda dengan infak anak-anak.....Infak adalah mengeluarkan sebagian harta untuk kemaslahatan umum sesuai dengan perintah Islam.
Diyah : ”Lantas apa perbedaan antara sedekah dan infak bu....?”
Ibu Iis : ”Pertanyaan yang bagus Diyah…Perbedaan antara infak dan sedekah adalah kalau sedekah lebih bersifat khusus. Sasaran sedekah biasannya perorangan. Jadi bila kalian memberi uang kepada seorang pengemis di jalan, ini disebut dengan sedekah. Jika ada teman kalian yang memberikan makanan kepada seorang anak jalanan bisa juga disebut dengan sedekah. Sementara infak lebih umum sifatnya. Biasanya sasaran infak bukanlah orang-orang, namun lembaga atau yayasan. Contohnya, berinfak kepada yayasan panti asuhan, panitia pembangunan masjid, panitia pembangunan sekolah dll.”
Rani :”Terus manfaat dengan semua itu apa bu?...kok repot-repot mengeluarkan uang, kan sayang mending buat jajan es krim...”
Musik : Up-Down
Diyah : ”Sesuatu yang baik, tentu ada manfaatnya. Begitu juga dengan sedekah dan infak. Sedekah dan infak sangat banyak gunanya. Baik untuk yang memberi maupun yang menerima, benar kan bu....???”
Bu Iis : ”Benar....Sedekah dan infak itu ada manfaatnya. Yaitu menciptakan kerukunan serta kasih sayang terhadap sesama manusia, mengembangkan sarana untuk kemaslahatan masyarakat, memperpanjang umur dan menghilangkan sifat sombong, sebagai bekal untuk kehidupan akhirat, mendapat pahala dari Allah dll....”
Musik : Up- Down- Up
Narator : Demikian dialog yang terjadi di kelas V pagi itu.
Musik : UP- Down
Narator : Setelah anak-anak menyimak dialog yang terjadi di kelas V tadi tentu kalian bisa mengambil kesimpulan mengenai pengertian, perbedaan, dan manfaat dari infak dan sedekah. Sehingga kalian bisa membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Musik : Up- Down
Ann : Demikianlah siaran radio pendidikan Agama Islam yang dikembangkan dan dikelola oleh mahasiswa fakultas tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, semoga bermanfaat bagi anak-anak MI kelas V. Amin.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Musik : Up- Down

Contoh Modul

KEGIATAN BELAJAR 1:
IKTIKAF

A. Kopetensi Dasar
Setelah melaksanakan belajar ini, diharapkan anda memiliki kopenensi sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertia i’tikaf
2. Menjelaskan hukum i’tikaf
3. Menyebutkan syarat i’tikaf
4. Mempraktikan i’tikaf

B. Materi Pokok
1. Pengertian i’tikaf
2. Hukum i’tikaf
3. Syarat i’tikaf
4. Tata cara i’tikaf

C. Uraian Materi
Tentu sebagai orang islam anda sudah sedikit banyaknya tahu tentang i’tikaf, entah itu baru hanya mendengar ataupun memahaminya. Kita sudah sering kali menjupai orang melakukan i’tikaf, khususnya ketika berada di masjid. Namun meskipun begitu mungkin masih ada dari sebagian kita belum mengetahui tata cara i’tikaf yang benar.
Nah, oleh sebab itu pada modul ini akan di pelajari lebih dalam lagi tentang i’tikaf, hukum, syarat dan yang paling penting tatacara melakukan i’tikaf. Untuk itu, bahasan selanjutnya akan mengajak saudara-saudara untuk memahami lebih dalam tentang i’tikaf.
Menginjak pada pembahasan pertama yaitu, pengertian i’tikap. Secara istilah i’tikaf diartikan menetapi terhadap sesuatu, namun jika dilahatdari segi syara’ i’tikaf adalah berdiam dilam masjid dengan niat khusus. Sekarang saudara-saudata tentu sudah mengetahui pengertia i’tikaf, dan selanjutnya kita akan membahas tentang hukum i’tikaf. Hukum i’tikaf adalah sunah jika dilakukan sewaktu-waktu. Namun apabila memasuki bulam ramadhan i’tikaf hukumnya menjadu sunat diajurkan, dan itu hukum i’tikaf menjadi sunah muakkat.
Ok, menginjak pembahasan berikutnya tentang syarat-syarat i’tikaf. Sayat utamanya ialah berniat dan berdiam didalam masjid namun selain itu masih ada tambahan yaitu bersih dari hadas besar maupun hadas kecil karna hal itu lebih utama.
Nah, tentunya kamu-kamu semua mempunyai pengetahun yang cukup tenyang i’tikaf. Dan untuk menambahi tentang pengetahuan saudara-saudara maka pembahasan terakhir ini adab atau tata cara i’tikaf. Adapun adab i’tikaf yaitu berdzikir, berzdikir sangat dianjurkan sekali sngat kita melakukan iktikaf karena selain kita beri’tikaf kita mengaharapkan pahala dari Allah. I’tikaf melupakan salah satu sarana untuk meraih ketenangan dan kedamaian jiwa. Adab yang kedua yaitu adlah puasa, i’tikaf akan sangat utama apabila dilakukan ketika kita berpuasa. Adab yang ketiga adalah dilakukan dimasjid jami’, artinya masjid yang dipakai untuk berjamaah dan yang terakhir adalah tidak berbicara kecuali untuk kebaikan. Itu sudah jelaskarna didalam masjid orang dilarang berbicara yang tidak bermanfaat kecuali untuk kebaikan.
Sekarang pengetahuan saudara-saudara tentang i’tikaf sudah bertambah dan tentunya saudara sudah menetahuai bagaimana tata cara melakukan i’tikaf yang benar. Harapan setelah saudara belajar i’tikaf, bisa mengamalkan apa yang telah dipelajari pada kesempatan kali ini.

D. Rangkuman
I’tikaf merupakan salah satu bentuk atau cara beribadah kita kepada Allah SWT. I’tikaf adalah berdiam diri didalam masjid yang disertai dengan niat yang khusus. I’tikaf hukumnya sunah, namun apabila memasuki bulan ramadhon sangat dianjurkan sehingga hukumnya menjadi sunah muakad. Adapun syarat i’tikaf yaitu berniat berdiam diri di dalam masjid dan suci dari hadas baik besar maupun kecil. Sedangkan adab i’tikaf ada empat yaitu : Berzikir, puasa, dilakukan di dalam masjid Jami’ dan tidak berbicara kecuali untuk kebaikan.

E. Latihan
Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini sesuai dengan pengetahuan yang telah anda dapatkan, kerjakan dengan jawaban yang singkat dan jelas
1. Apa pengertian I’tikaf secara bahasa dan Sayara’ ?
2. Jelaskan kriteria I’tikaf yang benar menurut syariat islam ?
3. Jelaskan pendapat anda apakah I’tikaf boleh dilakukan selain di masjid ?
4. Bagai mana tata cara I’tikaf apabila orang tersebut sakit ?

F. Tes Mandiri
Kerjakan soal-soal pilihan ganda di bawah ini dengan tepat dan benar.Silanglah jawaban yang anggap anda benar.Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang anggap anda mudah. Mulailah dengan berdo’a. Selamat mengerjakan
1. I’tikaf Syara’ adalah I’tikaf yang dilakaukan dengan cara
a. Berdiam di masjid
b. Berdiri di Masjid
c. Berlari-lari di masjid
d. Menangis di Masjid
e. Berbicara di Masjid
2. Hukum dari I’tikaf adalah..
a. Wajib
b. Sunnah
c. Makruh
d. Mubah
e. Haram
3. Di bawah ini yang tidak diperbolehkan ketika beri’tikaf adalah....
a. Berzikir
b. Membaca Al-Quran
c. Berbicara yang tidak bermanfaat
d. Diskusi tentang agama
e. Membaca Hadist
4. Mana syarat-syarat I’tikaf yang paling tepat
a. Niat
b. Berdiam di dalam Masjid
c. Suci dari hadas
d. A dan C salah
e. A B dan C benar
5. Tujuan melakukan I’tikaf adalah
a. Mencari wangsit
b. Mencari Kecerdasan
c. Mencari rezeki
d. Mencari ketenangan jiwa dan pahala
e. Mencari pujia
G. Kunci jawaban

1. a
2. b
3. c
4. e
5. d

Senin, 23 November 2009

Karakteristik Media Pendidikan PAI

MEDIA PENDIDIKAN

A. Karakteristik Media
Usaha pengklasifikasian di atas mengungkapkan karakteristik atau ciri ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Dari contoh pengelompokan yang diadakan oleh Schramm, kita dapat melihat media menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar seperti yang digarap oleh Gagne, dan sebagainya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan 'The question of what media attributes are necessary for a given leaming situation becomes the basis for media selection.' jadi klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Untuk tujuan tujuan praktis, di bawah ini akan dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol simbol komunikasi visual.
Simbol simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana, dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, beberapa di antaranya akan kita bicarakan dalam bahasan di bawah ini.


a. Gambar/Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata”.
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas/lainnya. Sedang foto adalah gambar barang (orang, binatang, dsb) yang dibuat dengan alat pemotret (kamera).
Perhatikanlah baik baik Gambar 2.6. Cobalah ceritakan apa yang anda lihat di situ. Setelah itu perhatikan hal lain dalam gambar tersebut. Tentu masih ada bagian bagian yang belum terceriterakan di situ. Misalnya, sudahkah Anda ceriterakan apa yang tercecer di jalan itu; Berapa banyak ventilasi bangunan itu; Menghadap ke mana orang yang tergeletak itu; dan sebagainya.
Beberapa kelebihan media gambar/foto yang lain dijelaskan di bawah ini.
1) Bisa menyampaikan banyak pesan, seperti kata pepatah cina di atas.
2) Sifatnya kongkrit dibanding dengan ungkapan verbal
3) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan Ka’bah yang megah atau Masjid agung Demak dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
4) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
5) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
6) Poto harganya. murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) gambar/foto hanya menekankan persepsi indera. mata;
2) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran;
3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Bagaimana gambar/foto yang baik sebagai media pendidikan itu? Tentu saja adalah gambar/foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga. dapat dijadikan sebagai media pendidikan.
1) Autentik
Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenamya.
2) Sederhana. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenamya. Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pemah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam/foto tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar. Bandingkanlah kedua gambar di bawah ini. Anak yang belum pemah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan berapa besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar orang dan gajah pada Gambar 2.7 dapat dibedakan ukurannya sehingga pesan tersebut semakin jelas.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Contoh penggunaannya dalam pembelajaran PAI adalah gambar ka’bah, gambar orang melaksanakan shalat, gambar orang berwudhu, dan sebagainya.
2. Sketsa (Stick Figure)
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan cara rukuk atau sujud yang baik secara lisan/verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya dengan langsung praktek, tetapi terlebih dahulu boleh ditunjukkan sketsa orang sedang rukuk atau sujud. Mengapa tidak gambar ? Hal ini antara lain karena factor kemampuan guru PAI yang mungkin kesulitan untuk membuat gambar orang yang rukuk atau sujud. Contoh lain penggunaan media sketsa ini dalam pembelajaran PAI adalah dalam pembelajaran Fiqh Ibadah dengan materi bahasan tentang pemeliharaan jenazah, terkait dengan tata cara mengafani jenazah, menyolatkan dan menguburkan. Ketika guru menjelaskan tata cara mengkafani jenazah guru bisa menggunakan media sketsa ini, demikian juga ketika menjelaskan tentang tatacara menyolatkan, dan menguburkan jenazah.
Contoh lain adalah ketika guru PAI menjelaskan tentang posisi rukun Islam digambarkan dengan sketsa rumah. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, sholat dengan tiang, puasa sebagai dinding, zakat dengan pintu, dan haji dengan atap.
Sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.

3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis garis dan simbol simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat sifat proses yang ada di situ. Diagram pada umumnya berisi petunjuk petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian Pesan.

Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
1) diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang kadang sulit dimengerti; untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan;
2) walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.
Kalau kita membeli pesawat radio atau pesawat televisi biasanya disertai diagram yang menjelaskan secara garis besar cara kerja atau cara menggunakan pesawat tersebut. Denah rumah adalah contoh yang lain dari diagram. Pada denah tersebut dapat kita. lihat berapa ukuran rumah, jumlah kamar, susunan kamar kamamya, letak pintu, jendela, perabot perabot rumah tersebut.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang: benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan penjelasan yang perlu; cukup besar dan ditempatkan secara strategis; dan penyusunannya. disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Bagan/Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide ide atau konsep konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir butir penting dari suatu presentasi.
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan hubungan penting. Di dalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang lambang verbal.
Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
a. dapat dimengerti anak;
b. sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit belit;
c. diganti pada waktu waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak kehilangan daya tarik
Beberapa. jenis bagan/chart secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu chart yang menyajikan pesan secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.
Sering kali siswa bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh karena itu, guru hendaknya memakai chart yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Chart yang bersifat menunda penyampaian pesan ini antara lain, bagan balikan (flip chart) dan bagan tertutup (hiden chart). Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang akan dikomunikasikan mula mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya saja pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Potongan kertas selain murah juga menarik perhatian. Pada saat penyajian satu per satu tutup itu dibuka.

GAMBAR 2.9. Bagan Tertutup

Berbeda dengan itu, flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi. Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagian bagian dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu per satu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan. Bagan/chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antara lain bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart.
Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang cabang dan ranting ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan. Silsilah termasuk bagan pohon. Contoh ketika guru menjelaskan tentang materi silsilah keturunan Nabi Muhammad saw. Atau yang lainnya. Jenis bagan ini dapat pula digunakan untuk membuat rangkuman materi yang akan atau telah diajarkan dalam bentuk peta konsep. Contoh adalah silsilah nabi Muhammad saw.


Contoh….?
Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Contoh penggunaan bagan arus ini dalam pembelajaran PAI adalah alur pengelolaan zakat mulai dari pembayaran hingga distribusinya ke yang berhak untuk menerimanya (mustahik).
Contoh ……?
Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhimya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama. Contoh dalam pembelajaran PAI adalah guru menjelaskan tentang sebab-sebab kejatuhan Pemerintahan Bani Abbasiyah. Dijelaskan sebab-sebab secara detail lalu menyimpul ke sebab yang utama.
Contoh:

Pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau kita pergunakan stream chart seperti pada Cambar 2.12.
Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggam¬barkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.
Kalau misalnya kita akan menunjukkan kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai dan berakhir peristiwa peristiwa apa yang terjadi lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang terjadi kemudian, kita dapat perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.


e. Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol simbol verbal digunakan pula di situ. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data data komparatif.

Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai media.
1) Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data data kuantitatif dan hubungan hubungannya.
2) Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara. data data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
3) Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.

Semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana. Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas;
2) hanya menyajikan satu ide setiap grafik;
3) ada jarak/ruang kosong antara kolom kolom bagiannya;
4) warna yang digunakan kontras dan harmonis;
5) berjudul dan ringkas;
Ketentuan ini bisa ditambah lagi dengan kriteria kriteria berikut:
6) sederhana (simplicity);
7) mudah dibaca (legibility);
8) praktis, mudah diatur (manageability);
9) menggambarkan kenyataan (realisme);
10) menarik (attractiveness);
11) ielas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropiateness);
12) teliti (accuracy);
Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan di antara¬ adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (cirde atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs). Penjelasan macam grafik tersebut diuraikan di bawah ini.
Graftk Garis.
Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik dua skala, atau dua proses yang dinyatakan dalam garis vertical dan garis horizontal yang saling bertemu.
Contoh:


Media Pendidikan

Baik pada garis horizontal maupun vertikal dicantumkan angka angka yang akan menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan. Selain membandingkan dua data grafik garis dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas, Penggambarannya bisa dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke kanan, naik, turun atau mendatar. Perhatikan contoh. grafik garis pada Gambar 2.14.

Graftk Batang.

Seperti haInya grafik garis, grafik batang juga menggunakan proses vertikal dan horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk membandingkan sesuatu objek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama.

Kita dapat menghitung berapa banyakkah buku bacaan yang telah dibaca anak anak dari perpustaban. MisaInya jumlah anak yang akan dibandingkan 10 orang dan jumlah buku terbanyak yang dibaca dalam satu semester 95 sedang yang paling sedikit 5 dan 8 orang di antaranya, data tersebut dapat kita tuliskan dalam grafik batang seperti yang terlihat pada Cambar 2.15.

Selain disuruh membaca buku, anak anak ditugaskan untuk membuat sinopsisnya. Data ini pun dapat pula kita sajikan dalam grafik batang. Perhatikan grafik pada Cambar 2.16. Selain perbandingan buku yang telah dibaca oleh siswa grafik ini juga menunjukkan perbandingan sinopsis yang telah mereka buat serta perbandingan antara buku yang dibaca dengan sinopsis yang dibuat.

Grafik Lingkaran (cirde graph atau pie graphs)
Grafik ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagian bagian
dari suatu keseluruhan serta perbandingan bagian bagian tersebut

Sabtu, 21 November 2009

Media Presentasi 1

PEMBUATAN MEDIA PRESENTASI

PENGANTAR

Selamat bertemu melalui modul berjudul Pembuatan Media Presentasi ini. Materi utama yang dibahas dalam modul ini adalah langkah-langkah pembuatan media presentasi, yaitu perencanaan, penulisan naskah, produksi, peer review dan revisi serta finalisasi. Sebagai penunjang, dalam modul ini juga diperkenalkan beberapa perangkat lunak (software aplikasi) yang dapat digunakan serta prinsip-prinsip dasar pembuatan media presentasi.

Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu mengembangkan bahan media presentasi yang menarik dan efektif untuk pembelajaran. Lebih dari itu, diharapkan juga Anda akan dapat menularkan kemampuan Anda itu kepada para guru lain yang menjadi sasaran akhir pelatihan pemanfaatan TIK.

Pembahasan materi dalam modul ini disajikan secara singkat, hanya merupakan garis besar saja. Pada saat Anda menjadi tutor, diharapkan Anda dapat mengembangkannya sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta pelatihan di lapangan. Penyajian materi modul ini dilandasi asumsi bahwa para Anda telah memiliki kemampuan dasar dan pengalaman dalam pembuatan media berbasiskan komputer. Materi yang dibahas di modul ini sifatnya sekedar sebagai penyegaran, panduan kegiatan belajar dan pancingan diskusi saja.

Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar atau dua bagian. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengenalan beberapa perangkat lunak (software aplikasi) yang dapat digunakan dalam media presentasi, serta prinsip-prinsip dasar pembuatan media presentasi untuk pembelajaran. Kegiatan belajar 2 membahas tentang langkah-langkah pembuatan media presentasi untuk keperluan pembelajaran.

Untuk memudahkan Anda mempelajari modul ini, sebaiknya terlebih dahulu Anda mempersiapkan hadware dan software pendukung pembuatan media presentasi, misalnya seperangkat komputer multimedia dengan spesifikasi: minimal setingkat Pentium II , Memory minimal 256 Mb, Harddisk 1 Gb, sedapat mungkin dilengkapi dengan speakers aktif, dan monitor ukuran 640 x 480 pixels dengan warna 16 bit. Sedangkan untuk software pendukungunya Anda bisa menggunakan Operating Sistem (OS) apa saja seperti Linux atau Windows. Kemudian jenis software aplikasi bisa Anda gunakan Program OpenOffices seperti Program Impress atau Microsoft PowerPoint XP 2003.

Ingat, isi modul ini bersifat praktis dan mengajak Anda untuk banyak melakukan aktifitas selama pelatihan. Tujuannya, agar peserta pelatihan dapat benar-benar menguasai kompetensi yang diharapkan dari modul ini. Semoga Anda bisa mencapai kompetensi tersebut. Selamat belajar.

Metodologi Kebutuhan peralatan

  1. Brainstorming 1. LCD projector
  2. Diskusi pola sajian dan metode 2. Laptop/PC
  3. Kerja kelompok, pembuatan naskah 3. Buku mata pelajaran atau

media presentasi buku pegangan guru

  1. Simulasi presentasi 4. Alat tulis
  2. Praktek pembuatan media presentasi 6. Lembar kerja
  3. Finalisaisi

KEGIATAN 1 _______________________________________________

PENGENALAN PENGEMBANGAN

MEDIA PRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN.

1. Apakah media presentasi itu ?

Sebenarnya, hampir semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk disajikan atau dipresentasikan kepada sasaran. Yang membedakan antara media prsentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media presentasi pesan/materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/ materi yang dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh.

Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program komputer ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang disajikan melalui OHP. Berbeda dengan transparansi OHP tidak bisa menampilkan unsur audio visual, maka media presentasi dengan program komputer ini, kita bisa menampilkan unsur audio-visual dalam pembelajaran.

Berkat keefektifannya dalam menyajikan pesan, maka saat ini media presentasi banyak diaplikasikan untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran. Tentu saja ini bukan berarti bahwa media presentasi merupakan media yang paling cocok untuk semua materi dan topik pembelajaran.

Diskusikan!

Coba diskusikan bersama teman-teman Anda, apa saja kelebihan dan kekurangan media presentasi berdasarkan pengalaman Anda mengajar di sekolah selama ini.

Kelebihan media presentasi:

  • ...................................................................................................
  • .....................................................................................................
  • .......................................................................................................

Kelemahan media presentasi:

  • .............................................................................................................................
  • .............................................................................................................................
  • .............................................................................................................................

2. Program aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi?

Saat ini pengembangan dan penggunaan program presentasi multimedia telah berkembang pesat. Banyak jenis perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi. Jenis software aplikasi yang sifatnya open source misalnya: Program Impress yang ada pada OpenOffice. Selain itu, banyak pula jenis software aplikasi yang harus membeli (tidak gratis), misalnya: Program Visual Basic, Makromedia Flash, Direktor, Authorware, Dream Weaver, dan masih banyak lagi. Diantara sekian banyak jenis software tersebut, salah satunya yang biasa digunakan di kalangan pendidik (khususnya guru) adalah Microsoft Powerpoint yang dikeluarkan oleh perusahan software Microsoft.

Mungkin Anda juga telah terbiasa menggunakan program Microsoft PowerPoint untuk membuat media presentasi. Program ini cukup populer karena sebagian besar komputer yang ada di sekolah sudah diinstal Microsoft Office (yang salah satunya memuat aplikasi PowerPoint) sehingga kita tinggal menggunakannya.

3. Prinsip-Prinsip Pengembangkan Media Presentasi untuk Pembelajaran.

Pengembangan media presentasi harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran. Beberapa prinsip berikut perlu Anda pertimbangkan ketika akan mengembangkan media presentasi.

· Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, karena padasarnya media presntasi yang kita bahas di modul ini adalah untuk keperluan pembelajaran. Jika kita tidak menerapkan prinsip ini, maka bahan presentasi yang kita hasilkan akan menjadi tidak efetif untuk mencapai tujuan pembneleran. Atau malah mirip seperti bahan presentasi untuk informasi pada umumnya.

· Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelejaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran. Media presentasi kurang cocok digunakan sebagai bahan belajar yang bersifat pengayaan. Ini berbeda dengan program multimedia inteaktif. Oleh karena itu pesan-pesan yang disajikan dalam media presentasi sebaiknya dibuat secara garis besa dan tidak detail, sebab penjelqasan secara detail akan disajikan oleh penyajinya atau guru.

· Pengembang media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media presentasi ini. Unsur-unsur yang perlu didayagunakan pada pembuatan media presentasi ini antara lain memiliki kemampuan untuk menampilkan teks, gambar, animasi, dan unsur audio-visual. Sedapat mungkin unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembuatan media poresentasi yang akan dibuat.

· Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik pula.

Apakah menurut Anda masih ada prinsip-pnsip lain yang perlu ditambahkan? Silakan tulis point-point penting hasil diskusi tersebut pada kotak berikut ini !


  1. Teknik Penulisan Naskah pada Media Presentasi

Kegiatan yang Anda lakukan pada saat menulis naskah media presentasi adalah menguraikan pokok-pokok materi sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Agar materi tersebut dapat dituangkan ke dalam media presentasi dengan baik, maka berikut ini ada beberapa teknik atau rambu-rambu yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

· Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan di sampaikan

· Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan

· Identifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi mana yang sesui dengan karakteristik media presentasi. Ingat tidak semua materi tersebut cocok untuk dituangkan melalui media presentasi.

· Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat dan hanya memuat poin-poin penting saja. Penulisan penjelasan yang panjang lebar sangat tidak dianjurkan dalam penulisan naskah media presentasi.

· Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata), gambar, animasi atau audio-visual.

· Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh sasaran.

· Sajikan isi matreri secatra urut dan sistematis agar pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami user.

Selain, rambu-rambu tersebut, mungkin masih ada saran-saran lain yang perlu Anda sampaikan dalam penulisan naskah media presentasi ini. Diskusikan dan tulis saran-saran tersebut pada kotak beriku ini.


Tugas:

Setelah Anda memahami prinsip dan teknis penulisan naskah media presentasi, sekarang silakan Anda mencoba membuat naskah untuk beberapa frame saja, sesuai dengan format berikut. (Sementara tidak perlu menggunakan komputer, tulis secara manual saja pada kertas kerja Anda).

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum wr.wb.
Teman-teman mahasiswa khususnya Jurusan PAI selamat berjumpa dengan saya melalui media blog multimedia ini. Mari kita bersama-sama memanfaatkan media ini untuk mengembangkan pendidikan agama Islam di Tanah Air kita tercinta ini, sehingga akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat secara lebih luas.

Pembuatan Media Presentasi 2

4. Beberapa Tips Pembuatan Presentasi

Sebelum membuat media presentasi menggunakan komputer, biasakan untuk membuat naskahnya terlebih dahulu (secara manual). Naskah tersebut merupakan draft atau rancangan, yang selanjutnya dapat Anda gunakan dalam pembuatan media presentasi dengan program Power Point. Dengan dibuatnya naskah tersebut, maka ketika Anda ingin memproduksi dengan komputer, Anda sudah tidak lagi memikirkan sistematika materinya dan akan terhindar dari kesalahan materi.

Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan pada saat membuat/memproduksi naskah menjadi media presentasi dengan menggunakan PowerPoint, yaitu sebagai berikut:

Ø Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17- 20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 28 dan untuk judul 30.

Ø Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi atau video.

Ø Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm

Ø Usahakan dalam satu slide /frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks.

Ø Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau sub topik pembahasan

Ø Beri judul pada setiap frame atau tampilan

Ø Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak), keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap tampilan sangat penting untuk medoa presentasi.

Ø Variasi warna memang diperlukan, tetapi harus juga diperhatikan prinsip kesederhanaan. Artimya dalam membuat media presentasi jangan membuat tampilan yang terlalu rumit, rame dan penuh warna-warni, karena hal itu justru akan mengganggu pesan utama yang akan disajikan.


Pembuatan media Presentasi 1

PEMBUATAN MEDIA PRESENTASI

PENGANTAR

Selamat bertemu melalui modul berjudul Pembuatan Media Presentasi ini. Materi utama yang dibahas dalam modul ini adalah langkah-langkah pembuatan media presentasi, yaitu perencanaan, penulisan naskah, produksi, peer review dan revisi serta finalisasi. Sebagai penunjang, dalam modul ini juga diperkenalkan beberapa perangkat lunak (software aplikasi) yang dapat digunakan serta prinsip-prinsip dasar pembuatan media presentasi.

Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu mengembangkan bahan media presentasi yang menarik dan efektif untuk pembelajaran. Lebih dari itu, diharapkan juga Anda akan dapat menularkan kemampuan Anda itu kepada para guru lain yang menjadi sasaran akhir pelatihan pemanfaatan TIK.

Pembahasan materi dalam modul ini disajikan secara singkat, hanya merupakan garis besar saja. Pada saat Anda menjadi tutor, diharapkan Anda dapat mengembangkannya sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta pelatihan di lapangan. Penyajian materi modul ini dilandasi asumsi bahwa para Anda telah memiliki kemampuan dasar dan pengalaman dalam pembuatan media berbasiskan komputer. Materi yang dibahas di modul ini sifatnya sekedar sebagai penyegaran, panduan kegiatan belajar dan pancingan diskusi saja.

Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar atau dua bagian. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pengenalan beberapa perangkat lunak (software aplikasi) yang dapat digunakan dalam media presentasi, serta prinsip-prinsip dasar pembuatan media presentasi untuk pembelajaran. Kegiatan belajar 2 membahas tentang langkah-langkah pembuatan media presentasi untuk keperluan pembelajaran.

Untuk memudahkan Anda mempelajari modul ini, sebaiknya terlebih dahulu Anda mempersiapkan hadware dan software pendukung pembuatan media presentasi, misalnya seperangkat komputer multimedia dengan spesifikasi: minimal setingkat Pentium II , Memory minimal 256 Mb, Harddisk 1 Gb, sedapat mungkin dilengkapi dengan speakers aktif, dan monitor ukuran 640 x 480 pixels dengan warna 16 bit. Sedangkan untuk software pendukungunya Anda bisa menggunakan Operating Sistem (OS) apa saja seperti Linux atau Windows. Kemudian jenis software aplikasi bisa Anda gunakan Program OpenOffices seperti Program Impress atau Microsoft PowerPoint XP 2003.

Ingat, isi modul ini bersifat praktis dan mengajak Anda untuk banyak melakukan aktifitas selama pelatihan. Tujuannya, agar peserta pelatihan dapat benar-benar menguasai kompetensi yang diharapkan dari modul ini. Semoga Anda bisa mencapai kompetensi tersebut. Selamat belajar.

Metodologi Kebutuhan peralatan

  1. Brainstorming 1. LCD projector
  2. Diskusi pola sajian dan metode 2. Laptop/PC
  3. Kerja kelompok, pembuatan naskah 3. Buku mata pelajaran atau

media presentasi buku pegangan guru

  1. Simulasi presentasi 4. Alat tulis
  2. Praktek pembuatan media presentasi 6. Lembar kerja
  3. Finalisaisi

KEGIATAN 1 _______________________________________________

PENGENALAN PENGEMBANGAN

MEDIA PRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN.

1. Apakah media presentasi itu ?

Sebenarnya, hampir semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk disajikan atau dipresentasikan kepada sasaran. Yang membedakan antara media prsentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media presentasi pesan/materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/ materi yang dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh.

Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program komputer ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang disajikan melalui OHP. Berbeda dengan transparansi OHP tidak bisa menampilkan unsur audio visual, maka media presentasi dengan program komputer ini, kita bisa menampilkan unsur audio-visual dalam pembelajaran.

Berkat keefektifannya dalam menyajikan pesan, maka saat ini media presentasi banyak diaplikasikan untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran. Tentu saja ini bukan berarti bahwa media presentasi merupakan media yang paling cocok untuk semua materi dan topik pembelajaran.

Diskusikan!

Coba diskusikan bersama teman-teman Anda, apa saja kelebihan dan kekurangan media presentasi berdasarkan pengalaman Anda mengajar di sekolah selama ini.

Kelebihan media presentasi:

  • ...................................................................................................
  • .....................................................................................................
  • .......................................................................................................

Kelemahan media presentasi:

  • .............................................................................................................................
  • .............................................................................................................................
  • .............................................................................................................................

2. Program aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi?

Saat ini pengembangan dan penggunaan program presentasi multimedia telah berkembang pesat. Banyak jenis perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi. Jenis software aplikasi yang sifatnya open source misalnya: Program Impress yang ada pada OpenOffice. Selain itu, banyak pula jenis software aplikasi yang harus membeli (tidak gratis), misalnya: Program Visual Basic, Makromedia Flash, Direktor, Authorware, Dream Weaver, dan masih banyak lagi. Diantara sekian banyak jenis software tersebut, salah satunya yang biasa digunakan di kalangan pendidik (khususnya guru) adalah Microsoft Powerpoint yang dikeluarkan oleh perusahan software Microsoft.

Mungkin Anda juga telah terbiasa menggunakan program Microsoft PowerPoint untuk membuat media presentasi. Program ini cukup populer karena sebagian besar komputer yang ada di sekolah sudah diinstal Microsoft Office (yang salah satunya memuat aplikasi PowerPoint) sehingga kita tinggal menggunakannya.

3. Prinsip-Prinsip Pengembangkan Media Presentasi untuk Pembelajaran.

Pengembangan media presentasi harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran. Beberapa prinsip berikut perlu Anda pertimbangkan ketika akan mengembangkan media presentasi.

· Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, karena padasarnya media presntasi yang kita bahas di modul ini adalah untuk keperluan pembelajaran. Jika kita tidak menerapkan prinsip ini, maka bahan presentasi yang kita hasilkan akan menjadi tidak efetif untuk mencapai tujuan pembneleran. Atau malah mirip seperti bahan presentasi untuk informasi pada umumnya.

· Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelejaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran. Media presentasi kurang cocok digunakan sebagai bahan belajar yang bersifat pengayaan. Ini berbeda dengan program multimedia inteaktif. Oleh karena itu pesan-pesan yang disajikan dalam media presentasi sebaiknya dibuat secara garis besa dan tidak detail, sebab penjelqasan secara detail akan disajikan oleh penyajinya atau guru.

· Pengembang media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media presentasi ini. Unsur-unsur yang perlu didayagunakan pada pembuatan media presentasi ini antara lain memiliki kemampuan untuk menampilkan teks, gambar, animasi, dan unsur audio-visual. Sedapat mungkin unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembuatan media poresentasi yang akan dibuat.

· Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik pula.

Apakah menurut Anda masih ada prinsip-pnsip lain yang perlu ditambahkan? Silakan tulis point-point penting hasil diskusi tersebut pada kotak berikut ini !




  1. Teknik Penulisan Naskah pada Media Presentasi

Kegiatan yang Anda lakukan pada saat menulis naskah media presentasi adalah menguraikan pokok-pokok materi sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Agar materi tersebut dapat dituangkan ke dalam media presentasi dengan baik, maka berikut ini ada beberapa teknik atau rambu-rambu yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

· Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan di sampaikan

· Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan

· Identifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi mana yang sesui dengan karakteristik media presentasi. Ingat tidak semua materi tersebut cocok untuk dituangkan melalui media presentasi.

· Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat dan hanya memuat poin-poin penting saja. Penulisan penjelasan yang panjang lebar sangat tidak dianjurkan dalam penulisan naskah media presentasi.

· Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata), gambar, animasi atau audio-visual.

· Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh sasaran.

· Sajikan isi matreri secatra urut dan sistematis agar pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami user.

Selain, rambu-rambu tersebut, mungkin masih ada saran-saran lain yang perlu Anda sampaikan dalam penulisan naskah media presentasi ini. Diskusikan dan tulis saran-saran tersebut pada kotak beriku ini.


Tugas:

Setelah Anda memahami prinsip dan teknis penulisan naskah media presentasi, sekarang silakan Anda mencoba membuat naskah untuk beberapa frame saja, sesuai dengan format berikut. (Sementara tidak perlu menggunakan komputer, tulis secara manual saja pada kertas kerja Anda).