Senin, 23 November 2009

Karakteristik Media Pendidikan PAI

MEDIA PENDIDIKAN

A. Karakteristik Media
Usaha pengklasifikasian di atas mengungkapkan karakteristik atau ciri ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Dari contoh pengelompokan yang diadakan oleh Schramm, kita dapat melihat media menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar seperti yang digarap oleh Gagne, dan sebagainya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan 'The question of what media attributes are necessary for a given leaming situation becomes the basis for media selection.' jadi klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Untuk tujuan tujuan praktis, di bawah ini akan dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol simbol komunikasi visual.
Simbol simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana, dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, beberapa di antaranya akan kita bicarakan dalam bahasan di bawah ini.


a. Gambar/Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata”.
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas/lainnya. Sedang foto adalah gambar barang (orang, binatang, dsb) yang dibuat dengan alat pemotret (kamera).
Perhatikanlah baik baik Gambar 2.6. Cobalah ceritakan apa yang anda lihat di situ. Setelah itu perhatikan hal lain dalam gambar tersebut. Tentu masih ada bagian bagian yang belum terceriterakan di situ. Misalnya, sudahkah Anda ceriterakan apa yang tercecer di jalan itu; Berapa banyak ventilasi bangunan itu; Menghadap ke mana orang yang tergeletak itu; dan sebagainya.
Beberapa kelebihan media gambar/foto yang lain dijelaskan di bawah ini.
1) Bisa menyampaikan banyak pesan, seperti kata pepatah cina di atas.
2) Sifatnya kongkrit dibanding dengan ungkapan verbal
3) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan Ka’bah yang megah atau Masjid agung Demak dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
4) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
5) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
6) Poto harganya. murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) gambar/foto hanya menekankan persepsi indera. mata;
2) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran;
3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Bagaimana gambar/foto yang baik sebagai media pendidikan itu? Tentu saja adalah gambar/foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga. dapat dijadikan sebagai media pendidikan.
1) Autentik
Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenamya.
2) Sederhana. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenamya. Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pemah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam/foto tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar. Bandingkanlah kedua gambar di bawah ini. Anak yang belum pemah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan berapa besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar orang dan gajah pada Gambar 2.7 dapat dibedakan ukurannya sehingga pesan tersebut semakin jelas.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Contoh penggunaannya dalam pembelajaran PAI adalah gambar ka’bah, gambar orang melaksanakan shalat, gambar orang berwudhu, dan sebagainya.
2. Sketsa (Stick Figure)
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan cara rukuk atau sujud yang baik secara lisan/verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya dengan langsung praktek, tetapi terlebih dahulu boleh ditunjukkan sketsa orang sedang rukuk atau sujud. Mengapa tidak gambar ? Hal ini antara lain karena factor kemampuan guru PAI yang mungkin kesulitan untuk membuat gambar orang yang rukuk atau sujud. Contoh lain penggunaan media sketsa ini dalam pembelajaran PAI adalah dalam pembelajaran Fiqh Ibadah dengan materi bahasan tentang pemeliharaan jenazah, terkait dengan tata cara mengafani jenazah, menyolatkan dan menguburkan. Ketika guru menjelaskan tata cara mengkafani jenazah guru bisa menggunakan media sketsa ini, demikian juga ketika menjelaskan tentang tatacara menyolatkan, dan menguburkan jenazah.
Contoh lain adalah ketika guru PAI menjelaskan tentang posisi rukun Islam digambarkan dengan sketsa rumah. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, sholat dengan tiang, puasa sebagai dinding, zakat dengan pintu, dan haji dengan atap.
Sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.

3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis garis dan simbol simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat sifat proses yang ada di situ. Diagram pada umumnya berisi petunjuk petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian Pesan.

Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
1) diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang kadang sulit dimengerti; untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan;
2) walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.
Kalau kita membeli pesawat radio atau pesawat televisi biasanya disertai diagram yang menjelaskan secara garis besar cara kerja atau cara menggunakan pesawat tersebut. Denah rumah adalah contoh yang lain dari diagram. Pada denah tersebut dapat kita. lihat berapa ukuran rumah, jumlah kamar, susunan kamar kamamya, letak pintu, jendela, perabot perabot rumah tersebut.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang: benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan penjelasan yang perlu; cukup besar dan ditempatkan secara strategis; dan penyusunannya. disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Bagan/Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide ide atau konsep konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir butir penting dari suatu presentasi.
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan hubungan penting. Di dalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang lambang verbal.
Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
a. dapat dimengerti anak;
b. sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit belit;
c. diganti pada waktu waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak kehilangan daya tarik
Beberapa. jenis bagan/chart secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu chart yang menyajikan pesan secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.
Sering kali siswa bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh karena itu, guru hendaknya memakai chart yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Chart yang bersifat menunda penyampaian pesan ini antara lain, bagan balikan (flip chart) dan bagan tertutup (hiden chart). Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang akan dikomunikasikan mula mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya saja pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Potongan kertas selain murah juga menarik perhatian. Pada saat penyajian satu per satu tutup itu dibuka.

GAMBAR 2.9. Bagan Tertutup

Berbeda dengan itu, flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi. Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagian bagian dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu per satu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan. Bagan/chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antara lain bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart.
Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang cabang dan ranting ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan. Silsilah termasuk bagan pohon. Contoh ketika guru menjelaskan tentang materi silsilah keturunan Nabi Muhammad saw. Atau yang lainnya. Jenis bagan ini dapat pula digunakan untuk membuat rangkuman materi yang akan atau telah diajarkan dalam bentuk peta konsep. Contoh adalah silsilah nabi Muhammad saw.


Contoh….?
Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Contoh penggunaan bagan arus ini dalam pembelajaran PAI adalah alur pengelolaan zakat mulai dari pembayaran hingga distribusinya ke yang berhak untuk menerimanya (mustahik).
Contoh ……?
Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhimya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama. Contoh dalam pembelajaran PAI adalah guru menjelaskan tentang sebab-sebab kejatuhan Pemerintahan Bani Abbasiyah. Dijelaskan sebab-sebab secara detail lalu menyimpul ke sebab yang utama.
Contoh:

Pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau kita pergunakan stream chart seperti pada Cambar 2.12.
Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggam¬barkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.
Kalau misalnya kita akan menunjukkan kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai dan berakhir peristiwa peristiwa apa yang terjadi lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang terjadi kemudian, kita dapat perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.


e. Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol simbol verbal digunakan pula di situ. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data data komparatif.

Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai media.
1) Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data data kuantitatif dan hubungan hubungannya.
2) Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara. data data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
3) Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.

Semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana. Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas;
2) hanya menyajikan satu ide setiap grafik;
3) ada jarak/ruang kosong antara kolom kolom bagiannya;
4) warna yang digunakan kontras dan harmonis;
5) berjudul dan ringkas;
Ketentuan ini bisa ditambah lagi dengan kriteria kriteria berikut:
6) sederhana (simplicity);
7) mudah dibaca (legibility);
8) praktis, mudah diatur (manageability);
9) menggambarkan kenyataan (realisme);
10) menarik (attractiveness);
11) ielas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropiateness);
12) teliti (accuracy);
Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan di antara¬ adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (cirde atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs). Penjelasan macam grafik tersebut diuraikan di bawah ini.
Graftk Garis.
Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik dua skala, atau dua proses yang dinyatakan dalam garis vertical dan garis horizontal yang saling bertemu.
Contoh:


Media Pendidikan

Baik pada garis horizontal maupun vertikal dicantumkan angka angka yang akan menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan. Selain membandingkan dua data grafik garis dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas, Penggambarannya bisa dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke kanan, naik, turun atau mendatar. Perhatikan contoh. grafik garis pada Gambar 2.14.

Graftk Batang.

Seperti haInya grafik garis, grafik batang juga menggunakan proses vertikal dan horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk membandingkan sesuatu objek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama.

Kita dapat menghitung berapa banyakkah buku bacaan yang telah dibaca anak anak dari perpustaban. MisaInya jumlah anak yang akan dibandingkan 10 orang dan jumlah buku terbanyak yang dibaca dalam satu semester 95 sedang yang paling sedikit 5 dan 8 orang di antaranya, data tersebut dapat kita tuliskan dalam grafik batang seperti yang terlihat pada Cambar 2.15.

Selain disuruh membaca buku, anak anak ditugaskan untuk membuat sinopsisnya. Data ini pun dapat pula kita sajikan dalam grafik batang. Perhatikan grafik pada Cambar 2.16. Selain perbandingan buku yang telah dibaca oleh siswa grafik ini juga menunjukkan perbandingan sinopsis yang telah mereka buat serta perbandingan antara buku yang dibaca dengan sinopsis yang dibuat.

Grafik Lingkaran (cirde graph atau pie graphs)
Grafik ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagian bagian
dari suatu keseluruhan serta perbandingan bagian bagian tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar